![]() |
Ditulis oleh: Anas Fardillah* |
Era globalisasi dan digitalisasi sekarang ini sudah membawa pemahaman masyarakat kepada pemahaman objektifitas. Pemahaman yang tanpa didasari dengan landasan teori dan kesadaran. Sehingga melalui perkembangan tekhnologi yang ditawarkan oleh pasar, masyarakat sudah menjadikan (mengkonsumsi) tawaran itu sebagai ideologi tunggal ketimbang realitas sosial masyarakat itu sendiri.
Antara pasar, negara, masyarakat, masing-masing memiliki kepentingan tersendiri. Kepentingan pasar terhadap negara adalah kebijakan (regulasi) dan pendapatan (keuangan) negara. Kepentingan negara terhadap pasar adalah produk. Kepentingan masyarakat terhadap negara adalah ekonomi (kesejahteraan). Apa kepentingan pasar terhadap masyarakat? Apa kepentingan negara terhadap masyarakat? Dan apa kepentingan masyarakat terhadap pasar?
Pasar menurutnya adam smith adalah tangan-tangan yang tak terlihat (invisible hand). Sehingga kondisi negara dan masyarakat hari ini sudah dikontrol oleh pasar; yang seharusnya negara-lah yang mengontrol pasar dan masyarakat. Dalam kajian marxisme revisionisme bahwa mekanisme dalam suatu negara harus bersifat objektif; artinya negara harus dijadikan sebagai kehendak umum. Akhirnya yang mengontrol pasar dan masyarakat adalah negara. Akan tetapi kaum revisionis menekankan pada tatanan parlementer; dimana yang mengatur bagian parlemen atau oknum yang berada didalamnya adalah proletar yang dalam hal ini pun akhirnya lenin menggagas yang namanya diktator proletar (sendem-CC).Akhirnya kapitalisme akan menggali kuburannya sendiri (karl marx).
Hancurnya kapitalisme ditandai dengan karna adanya kontradiksi internal; dimana kacamata semiotika (yasraf amir pilliang) memandang bahwa "musuhnya kaum sosialisme bukanlah kapitalisme tapi imperialisme, karna kapitalisme justru digunakan sebagai kemajuan sosialisme itu sendiri". Negara indonesia merupakan target (korban) daripada borjuis nasional dan internasional. Dilihat dari eksperimen sejarah bahwa yang mendasari kolonialisme masuk menjajah di indonesia adalah ditandai karna adanya pelayaran yang dilakukan oleh facto de gama (marcopolo), dimana hasil dari pelayaran tersebut ia melihat dua pulau (padi-emas). Sampai kepada abad 21 ini maka imdonesia sudah di kuasai dan di dominasi oleh investor asing (pasar). Akhirnya posisi negara akan mengarah kepada "liberalisasi". Negara indonesia (liberalisasi) pun kini sudah di swastanisasikan; contoh kasus BUMN dijual ke swasta pada era rezim (Jokowi-JK).Salah satu target daripada negara industri internasional (kapitalis) adalah negara dunia ketiga (indonesia) yang masih berkembang (lenin/imperialisme). Lenin sebagai organisatoris revolusioner di rusia (tsar) menggambarkan tentang sistem atau srategi yang dilakukan oleh imperialisme. Imperialisme secara definitif menurut lenin adalah kapitalisme monopol.
Dimana kapitalisme monopol (imperialisme) ini memiliki cabang-cabang, cara, strategi, untuk mensirkulasikan modalnya. Negara indonesia yang dikenal sebagai negara terkaya di dunia akan kekayaan sumber daya alam (SDA)nya merupakan target negara maju (industri). Maka dari itu janganlah heran yang menguasai negara sekarang adalah pasar (investor). Karna memang negara sendiri belum mampu menciptakan formulasi baru terkait penciptaan alat produksi. Sementara bicara sumber daya manusia (SDM)nya indonesia sudahlah cukup untuk mengelola dan mengatur hasil kekayaan alamnya sendiri lewat produksi; dengan begitu masyarakat tidak lagi tergantung atau mengikut dengan hasil ciptaan (produk) pihak asing.Tugasnya negara adalah memberikan corak produksi terhadap masyarakat agar masyarakat bisa lebih produktif dalam mengelola hasil produksinya melalui sarana produksi (tanah) yang dimilikinya. Jika negara (pemerintah) hari ini memberikan corak produksi kepada masyarakat maka negara bisa menjadi negara welvert state (kesejahteraan) yaitu kemandirian secara ekonomi, politik, budaya, agama, pendidikan, dan lain sebagainya. Akhirnya kapitalisme internasional (global) akan mengalami over produksi yang pada konteksnya dimana daya beli masyarakat sudah melemah.
*penulis adalah kader Forum Komunikasi Mahasiswa Demokrasi