Ditengah
keramaian pesta demokrasi yang berlangsung di kampus, kusibukkan diri ini untuk
menulis beberapa catatan penting yang terkait dengan momentum tersebut.
Kita telah setuju mengatakan Demokrasi yang murni adalah demokrasi yang berasal dari mahasiswa,oleh Mahasiswa, untuk mahasiswa, tetapi kita sendiri juga yang menghancurkan makna demokrasi di kampus peradaban ini. Karena faktanya, suara mahasiswa hanya diwakili oleh ketua tingkat dan sekretaris . Padahal kalau kita mau menelisik lebih jauh hal tersebut, maka hal itu jauh dari kata demokrasi yang sesungguhnya melainkan demokrasi seperti itu layak disebut demokrasi terpimpin yang notabene otoriterianisme.
selain itu
ada hal yang menarik dari pesta demokrasi mahasiswa. Bahwa pesta
demokrasi mahasiswa kebanyakan hanya di akhiri dengan makan-makan atau
minum-minum di sebuah tempat dan diprakarsai oleh kandidat yang terpilih.
ngumpul-ngumpul dikantin sambil berbicara omong kosong sudah menjadi tradisi
disela-sela pesta demokrasi mahasiswa. Tradisi seperti ini menuai banyak
kontroversi dari kalangan mahasiswa, karena, tradisi seperti itu hanyalah
sebuah hal yang tak menguntungkan untuk kedepannya karena hanya membuang-buang
uang dan waktu.
Sebaiknya yang perlu di kerjakan adalah berani belajar dari kepemimpinan sebelumnya, karena jika ada banyak hal yang tidak tercapai dalam kepemimpinan sebelumnya perlu di biacarakan. Kebanyakan pemimpin hanya mencari-cari keuntungan di dalam sebuah kekuasaannya.
maka dimana
makna demokrasi sebenarnya?? ataukah demokrasi saat ini hanya sebuah nama saja,
apakah demokrasi kita rela digadaikan hanya karena traktiran kandidat???
entahlah???
Oleh:
Amarsyah