Paradoks Waktu Dan Uang

Beda dulu, beda sekarang... mungkin kalimat ini yang paling tepat menggambarkan penduduk bumi yang semakin kompleks. Jumlah manusia bertambah dan jenis pekerjaan pun semakin banyak hingga menjadi tumpukan kewajiban. Pada akhirnya, orang-orang bekerja, tapi di sisi lain, mereka mulai menghitung waktu sebagai uang.
Buruh-buruh pabrik harus menggerakkan tangan dengan cepat untuk membuat banyak barang, sedangkan sopir-sopir truk bermuatan harus mengirimkannya tepat waktu. Lalu, alat transportasi seperti pesawat, kapal laut, dan motor harus berangkat tepat waktu dan mesin pabrik tidak boleh berhenti meski hanya satu jam. Sebab, akan muncul kesalahn fatal jika sampai tidak tepat waktu. Dunia yang berputar pada porosnya seperti jarum jam, membuat waktu dinilai sama dengan uang
Pernyataan dari Benjamin Franklin yang menulis dasar deklarasi kemerdekaan Amerika, dengan jelas telah menunjukkan waktu adalah uang. Ketika Franklin berusia 17 tahun dan bekerja sebagai penjaga toko buku, seorang pengunjung menanyakan harga buku. Franklin menjawab 1 dolar dan pengunjung itu meminta diskon. Lalu, Franklin berkata harga bukunya menjadi  1 dolar 10 sen. Pengunjung itu terkejut, lalu membayar 1 dolar. Tapi kemudian, Franklin berkata lagi harga buku itu 1 dolar 20 sen yang menekankan kepada pengunjung itu untuk membayar kekurangannya. Pengunjung itupun marah kemudian menanyakan alasan Franklin menaikkan harga buku, Franklin menjawab, "waktu lebih berharga daripada uang. Karena anda mengambil waktu saya, bukankah pantas kalau anda harus membayar lebih atas pemakaian waktu dari harga buku?"

Pada hakikatnya waktu dan uang terperangkap dalam paradoks... yang mungkin bisa dinamai paradoks Waktan(Waktu & Uang). Waktu dan uang secara tidak langsung memiliki hubungan yang sangat dekat. Apa kalian tahu alasan kenapa kata "waktu adalah uang" dalam msyarakat modern menjadi pepatah paling penting???


KADER FOKMAD ANGKATAN IV

Berjuang melawan kekuasaan sama saja berjuang melawan lupa.

Problematika Pengelolaan Tanah (Eksklusif Hari Tani)

Tanah merupakan sumber daya penting dan strategis karena menyangkut hajat hidup seluruh rakyat Indonesia yang sangat mendasar. Disamping itu tanah juga memiliki karakteristik yang bersifat multi-dimensi, multi-sektoral, multi-disiplin dan memiliki kompleksitas yang tinggi. Sebagaimana diketahui masalah tanah memang merupakan masalah yang sarat dengan berbagai kepentingan, baik ekonomi, sosial, politik, bahkan untuk Indonesia, tanah juga mempunyai nilai religius yang tidak dapat diukur secara ekonomis. Sifat konstan tanah dan terus bertambahnya manusia yang membutuhkan tanah semakin menambah tinggi nilai tanah.

 

Dari waktu ke waktu, seiring dengan pertambahan penduduk, kemajuan teknologi dan industri, serta pergeseran budaya, jumlah kebutuhan akan tanah terus meningkat. Pergeseran budaya misalnya, telah merubah corak negara Indonesia yang dulu agraris menjadi negara yang secara perlahan mengarah pada negara Industri. Tanah yang dulu menjadi sumber mata pencaharian utama sebagian besar rakyat khususnya di bidang pertanian, kini pemanfaatannya bergeser sebagai lahan yang diperuntukkan bagi industri dan perdagangan.

 

Pola pemilikan dan penguasaan tanah juga semakin terkonsentrasi pada sekelompok kecil masyarakat baik di pedesaan maupun perkotaan. Keadaan ini berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat, khususnya yang penghidupannya bergantung pada tanah. Kebijakan pembangunan pemerintah yang menitikberatkan pada pertumbuhan ekonomi dengan fokus pembangunan di bidang industri dan perdagangan, tanpa memperhatikan masalah agraria sebagai basis pembangunan telah berdampak pada alih fungsi tanah sekaligus magernalisasi masyarakat pedesaan.

Alih fungsi tanah juga terjadi di daerah perkotaan. Seiring dengan meningkatnya aktivitas pembangunan khususnya di kota-kota besar, banyak lahan dan pemukiman penduduk di sekitar pusat pemerintahan dan pusat perdagangan beralih fungsi menjadi pabrik, pertokoan, atau fasilitas umum lainnya. Meningkatnya kebutuhan akan tanah yang diperuntukkan bagi kegiatan pembangunan baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh swasta membawa konsekuensi pada pemerintah untuk menyediakan lahan bagi kegiatan tersebut, sementara lahan yang tersedia bersifat terbatas. Keadaan ini memaksa pemerintah untuk melakukan pengambilalihan tanah rakyat.

prakteknya pengambilalihan tanah untuk kepentingan umum baik yang dilakukan oleh Pemerintah maupun swasta sering kali menjadi salah satu penyebab sengketa atas tanah yang terjadi di hampir seluruh wilayah Indonesia. baik berupa konflik yang disebabkan oleh pengalihan hak milik warga atau hak ulayat masyarakat adat untuk kegiatan pembangunan atau investasi maupun sengketa tanah yang melibatkan pihak aparat seperti TNI dan Kepolisian.

BPN menyebutkan sekitar 2.865 kasus sengketa tanah skala besar yang belum selesai dan berdampak pada terhambatnya penyelesaian pendaftaran dan pemberian hak atas tanah (Sinar Harapan:2007). Tulisan ini mencoba untuk mengkaji apa yang menjadi akar permasalahan konlfik pertanahan di Indonesia dan upaya untuk mengatasi hal tersebut?

Penggunaan Tanah Untuk Kegiatan Pembangunan

Problematika pengelolaan tanah muncul menjadi persoalan besar dan memburuk sejak diberlakukannya Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita) I yang merupakan titik awal pembangunan ekonomi melalui penerapan strategi pertumbuhan ekonomi (Mahanani, 2001: 21). Pelaksanaan strategi ini membutuhkan investasi dan modal besar melalui para investor baik domestik maupun asing, sedangkan kegiatan investasi itu sendiri memerlukan lahan sebagai sarananya baik melalui penggunaan tanah negara yang tersedia maupun melalui pengambilalihan tanah rakyat. Tindakan pengambilalihan tanah yang dilakukan oleh pemerintah tidak jarang dilakukan melalui cara-cara yang otoriter dan pada akhirnya menempatkan rakyat dalam posisi yang berseberangan dengan pemerintah.

Implementasi strategi pembangunan nasional sangat berpengaruh pada pelaksanaan Hak Menguasai Negara yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu dengan menerapkan kebijakan pertanahan yang arah dan tujuannya untuk mendukung pelaksanaan pembangunan tersebut. Berbagai peraturan pertanahan dan peraturan lainnya yang memerlukan akses tanah cenderung mengedepankan kepentingan pemilik modal. Lemahnya posisi rakyat terutama terhadap akses informasi pertanahan seperti sertifikasi dan keterbatasan pengetahuan akan hak-hak yang dimilikinya menjadikannya sasaran kesewenang-wenangan.

JALAN BARU GERAKAN RAKYAT PEKERJA MELAWAN NEOLIBERALISME

Sekiranya tema di atas bukanlah lagi menjadi barang baru bagi organisasi kita dalam melakukan pembacaan situasi hari ini. Jalan baru yang kita maksud adalah sebuah alternatif lain dalam berhadapan dengan Neoliberalisme yang kita pandang sebagai musuh bersama! Neoliberalisme telah melakukan sekian metemorfosa dalam melakukan penindasan-penghisapan terhadap rakyat, dan oleh karena itu pula mesin berkekuatan besar tersebut tidak mudah untuk dihancurkan. Hal ini tentu pula menjadi tantangan dalam kerja-kerja perubahan yang sedang dan akan terus kita kerjakan. Kiranya tak ada jawaban yang lebih konkrit untuk menjawab tantangan kerja tersebut selain melakukan terobosan aplikatif gagasan NDK sebagai antitesa atas situasi sosial hari ini.

Bersandar atas itu semua, bacaan ini semoga dapat membantu memberikan sebuah gambaran yang menyeluruh atas kerja-kerja organisasi kita ke depan. Di samping itu, begitu banyak percepatan laju gerak kader baik yang berada di dalam lingkup organisasi maupun tidak, menuntut kita untuk segera menemukan penyelarasan kerja di semua lini agar eksperimentasi yang telah dilakukan bisa menjadi suatu kerja-kerja organik yang sedikitnya mampu menjadi langkah kecil kita menuju cita-cita bersama atas pensemestaan Nasional Demokrasi Kerakyatan.

Pemanasan Global (Global Warming) & Model Pembangunan Neoliberalisme
Pemanasan global (global warming) akhir-akhir ini telah mengemuka menjadi isu sentral yang mengemuka di belahan dunia manapun. Selain itu, International Panel On Climate Change (IPCC) memperkirakan, kenaikan suhu bumi antara 0,5-2,0 derajat celcius tiap tahun terjadi peningkatan air laut hingga 10-12 cm, jika pemanasan global tidak ditekan, tahun 2010 air laut akan meninggi sampai 95 cm. Bahkan polusi semakin menggila, apabila karbondioksida (zat sisa pembakaran meningkat dua kali lipat bisa dipastikan temperatur bumi bakal menaik 4,5 derajat celcius. Pemanasan global juga memusnahkan 30 persen satwa dan tumbuhan Indonesia akibat kenaikan suhu 0,2-1 derajat celcius dalam 34 tahun terakhir ini. Tidak dapat diragukan lagi bahwa iklim bumi berubah karena tindakan manusia dan bukan karena sebab alami. Efek Rumah Kaca disebabkan oleh emisi gas-gas rumah kaca (GRK) semacam karbon dioksida, methane dan CFC. Gas-gas tersebut berasal dari dibakarnya bahan bakar fosil dan penebangan hutan. Perubahan seperti ini dapat berdampak drastis. Pola cuaca akan berubah, menyebabkan banjir, kemarau yang panjang dan mungkin musim dingin yang malah lebih dingin lagi di berbagai bagian dunia. Dengan melelehnya gunung-gunung es, laut akan pasang dan akan membanjiri daratan.

Di AS sudah ada gelombang panas yang menewaskan 200 an orang. Di China bagian tengah, Danau Donghu, Wuhan, Provinsi Hubei ribuan ikan seberat 30.000 kilogram mati karena polusi dan cuaca panas (Kompas, Jum’at, 13/07). Dampak ekologis tersebut terjadi akibat industri yang dijalankan sama sekali tidak memerhatikan keseimbangan tatanan struktur alam yang ada sehingga dampaknya pun akhirnya mengakibatkan bencana yang tak terelakkan lagi bagi mahluk hidup lainnya, termasuk manusia.

Fenomena ini sekaligus menunjukkan bahwa pola manusia dalam memenuhi tuntutan ekonomisnya tidak bisa dipisahkan dari faktor alam yang melingkupinya. Semuanya memiliki keterkaitan erat antara yang satu dengan yang lain. Keseimbangan ekosistem ternyata turut juga dipengaruhi dari tata cara manusia dalam menjalani kehidupan dengan sekian tuntutannya. Hal ini terbukti dari meningkatnya suhu panas bumi akibat proses industrialisasi yang dijalankan tidak memerhatikan aspek lingkungan.

Pada akhirnya, sudah tidak bisa dihindari lagi bahwa permasalahan pemanasan global akan memberikan dampak masalah yang kompleks mulai dari persoalan ekonomi, lingkungan hidup, bahkan sampai kelestarian spesies mahluk hidup. Namun bila diteliti lebih jauh, fenomena perubahan iklim lebih disebabkan karena kompetensi laju gerak industri negara-negara maju yang membabi buta. Artinya, kampanye atas isu global warming sesungguhnya tidak lain hanya sebuah ketakutan para pemodal internasional akan "krisis" sumber daya alam yang pada nantinya akan mengancam keberadaan industri negara-negara maju itu sendiri dimana industri yang dijalankan tersebut amat sangat bergantung pada sumber daya alam yang dimiliki negara-negara dunia ketiga.

Artinya, mode produksi kapitalisme yang membabi buta pasca terjadinya revolusi industri telah menyebabkan keseimbangan alam menjadi tidak terjaga. Seiring dengan itu semua, kebutuhan atas industrialisasi telah mendorong perjalanan sejarah peradaban manusia untuk meningkatkan kualitas pemenuhan kebutuhan hidupnya sehingga kemudian dimulailah babak baru baru untuk mencari bahan baku untuk memenuhi kebutuhan industrinya di negara-negara dunia ketiga.

Pada akhirnya hubungan antara negara-negara maju dengan negara-negara dunia ketiga menciptakan hubungan antara negara pusat dengan negara pinggiran. Hubungan ini sangat tidak adil dalam perkembangannya, karena negara pusat hanya menjadikan negara pinggiran sebagai wilayah yang dieksploitasi untuk memenuhi kebutuhan industri negara pusat yang ironisnya tidak disertai dengan transformasi tekhnologi. Industrialisasi yang dilakukan negara-neara maju ini terjadi terus menerus membabi buta dengan menjadikan negara dunia ketiga sebagai korban karena sumber daya alam yang harusnya diperuntukkan bagi kemakmuran rakyatnya harus tersedot demi berlangsungnya industrialisasi.

Artinya, permasalahan sesungguhnya yang dihadapi umat manusia saat ini adalah mode prouksi global yang bertumpu pada sektor industri. Industri, sesungguhnya tidak selalu menghasilkan efek buruk bagi masyarakat jika saja industri tersebut berlandaskan kebutuhan masyarakat dan memerhatikan alam sebagai penyedia bahan baku. Akan ettapi praktek industrialisasi yang terjadi di dunia ketiga tidak memerhatikan kondisi yang dialami masyarakat saat ini. Industrialisasi yang berlangsung notabene adalah kepanjangan tangan dari ekonomi neoliberal untuk menghabisi kekuatan ekonomi nasional negara-negara pinggiran

PENDIDIKAN VS POLITIK?

Tulisan saya tentang politik dan pendidikan bukan memperbincangkan pertarungan antara pendidik dan politisi, tetapi lebih mengutamakan hubungan politik dan pendidikan karena pada hakikatnya politik & pendidikan adalah hubungan yang sangat kompleks.

Pendidikan di Indonesia begitu kompleks ketika diperbincangkan hampir sama halnya dengan politik yang begitu carut marut ketika dibicarakan. Kedudukan politik didalam Islam sama pentingnya dengan pendidikan. Tanpa otoritas politik, syariat Islam sulit bahkan mustahil untuk ditegakkan kekuasaan adalah sarana untuk mempertahankan syiar Islam.

Pendidikan bergerak dalam usaha menyadarkan umat untuk menjalankan syariat. Umat tidak akan mengerti syariat tanpa pendidikan.
Bila politik berfungsi mengayomi dari atas, maka pendidikan melakukan pembenahan lewat arus bawah. Pemikiran Plato soal pendidikan & politik telah tertulis dalam bukunya yang berjudul Republica, Plato meyakini adanya hubungan dinamis antara aktivitas kependidikan & Aktivitas politik.

Dalam ungkapan Abernethy & combee, pendidikan & politik saling terkait tanpa bisa dipisahkan. Menurut mereka, hubungan timbal balik antara pendidikan dan pendidikan politik dapat terjadi melalui tiga aspek
- pembentukan sikap kelompok
- masalah pengangguran
- peranan politik kaum cendekia

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html