Diawali liga dengan carut marut, segala regulasi dirubah dan dikeluarkan dengan seenak jidat membuat liga Indonesia kali ini sangat tak karuan ditambah lagi dengan memilih anggota militer menjadi ketua di fedarasi yang memang sialan ini.
Entah memang sudah pada dasarnya di negara ini perputaran kapitalis nya yang sangat kuat entah juga semua orang tengah dilanda gelap harta. Ya, bukti kongritnya saat federasi dari awal liga sampai akhir liga sekarang selalu panen sanksi, pun begitu perputaran uangnya selalu kuat. Dari setiap klub saja hampir merogoh uang ratusan juta rupiah untuk membayar sanksi tersebut. Hal gila kan.
Tak hanya soal menyoal tentang uang dan sanksi, sering berubahnya regulasi pun banyak menjadi bahan dagelan para supporter di Indonesia, dari peraturan MP,U22 hingga pasal pasal yang selalu di labas oleh federasi disini.
Ditambahi di penghujung liga ini dimana Bhayangkara FC diplot sebagai kampiun liga lawak,meski dari segelintir anggota pssi masih mengelak, tapi kita bisa nyaksikan bahwa memang klub tersebut bakalan menjadi juaranya + dilaga akhir mendapatkan point ghoib karena dinyatakan menang Walk Out atas Mitra Kukar. Hahaha, sungguh terbahak bahak bukan kita melihat kejadian ini.
Dan satu lagi sebagai penutup, melihat satu cuitan di twitter ada hal menarik yang menjadi bahasan saya. Dia berkata "apakah kalian sadar bahwa kita sedang di adu domba oleh pssi, dimana supporter yang sudah berdamai menjadi musuhan lagi, dan yang musuhan semakin menjadi jadi, dan kita sebagai supporter hanya dijadikan sebagai alat menutupi kebusukan mereka" begitulah kira kira cuitan akun tersebut.
Mungkin, tahun depanpun tidak akan beda jauh dengan tahun tahun sebelumnya. Dimana para mafia sialan,investor dan segalanya yang ingin merusak sepakbola di negara ini semakin hancur.