Puasa

“Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (Q.S. al-Baqarah: 183)

Dari kutipan ayat tersebut sudah jelas bahwa kewajiban puasa bukan atas kita, umat Muhammad Saw. saja, melainkan juga diwajibkan atas orang-orang atau umat sebelum kita. Umat sebelum kita, menurut ahli tafsir adalah orang-orang Yahudi dan sudah ada sejak Nabi Adam As., meskipun cara dan waktunya tidak sama seperti puasa di bulan Ramadhan.

Ibadah puasa di bulan Ramadhan bagi setiap umat muslim di seluruh dunia merupakan suatu keistimewaan, karena selain termasuk dalam rukun Islam, dalam satu bulan penuh tersebut mau ia adalah seseorang yang tua ataupun muda, laki-laki maupun perempuan, kaya atau miskin harus menjalani ibadah puasa mulai dari terbit hingga terbenamnya matahari. Tetapi, kalau sekadar puasa sebetulnya di luar bulan Ramadhan pun diperbolehkan, kecuali pada hari raya Idul Fitri (1 Syawal), Idul Adha (10 Zulhijjah) dan hari-hari Tasyrik (11, 12 dan 13 Zulhijjah). Lantas, apa keistimewaan bulan Ramadhan ketimbang bulan-bulan yang lainnya? Ya, di kekompakkan yang telah disebutkan tadi.

Tidak peduli ia tua atau muda, laki-laki maupun perempuan, kaya ataupun miskin, kalau ia telah memenuhi syarat sah puasa, maka wajib baginya untuk berpuasa. Secara tidak sadar, inilah bagaimana cara Allah melatih kita untuk peka secara sosial dengan merasakan apa yang dirasakan oleh orang yang berkekurangan. Walaupun ketika sahur atau saat buka puasa kita menyantap makanan dan minuman yang enak, serta mahal, setidaknya sejak terbit hingga tenggelamnya matahari kita merasakan betul apa yang selalu dirasakan oleh orang yang berkekurangan, yaitu haus dan lapar. Tapi, bukan berarti kita diajarkan untuk hidup miskin dan serba kekurangan, karena pada bulan Ramadhan pula tiap amal ibadah yang kita kerjakan akan diberikan ganjaran yang berlipat ganda, maka ini juga waktu yang pas untuk membiasakan diri kita untuk terus menerus beramal kepada yang membutuhkan. Semoga kita makin terbiasa untuk memberi dan membantu sesama tanpa menghitung berapa pahala yang akan kita dapat.

Maka, dengan hadirnya kesempatan kita menikmati puasa di bulan Ramadhan adalah sarana untuk kita memperbaharui keimanan, serta kepekaan sosial yang kita miliki. Harapannya adalah selepas kita menunaikan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini, kita sudah terbiasa untuk beramal dan berbuat kebajikan, serta mengerti betul apa yang dirasakan oleh orang yang berkekurangan tanpa diiming-imingi oleh hadiah berupa pahala yang berlipat ganda supaya masuk surga. Tapi, tidakkah kita berpikir kalau sudah di surga, kita mau ngapain?.


Comments
0 Comments

0 comments:

http://www.resepkuekeringku.com/2014/11/resep-donat-empuk-ala-dunkin-donut.html http://www.resepkuekeringku.com/2015/03/resep-kue-cubit-coklat-enak-dan-sederhana.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/10/resep-donat-kentang-empuk-lembut-dan-enak.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/07/resep-es-krim-goreng-coklat-kriuk-mudah-dan-sederhana-dengan-saus-strawberry.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/06/resep-kue-es-krim-goreng-enak-dan-mudah.html http://www.resepkuekeringku.com/2014/09/resep-bolu-karamel-panggang-sarang-semut-lembut.html